BALI – Layanan penyuluhan dan pemberdayaan di Indonesia dan berbagai negara sedang bertransisi menuju pendekatan yang lebih berbasis permintaan (demand driven). Penyelenggaraan penyuluhan/pemberdayaan/komunikasi inovasi memerlukan sinergi dan kerjasama antara sektor publik, dunia usaha, masyarakat, dan perguruan tinggi.  Layanan ini sangat penting, tidak hanya dalam menyediakan teknologi inovatif, tetapi juga dalam mendukung inisiatif penyelesaian masalah dan meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan. Perkembangan penyuluhan terkini memperlihatkan adanya  pergeseran menuju sistem yang lebih pluralistik, kontekstual, inklusif, berorientasi masa depan,  dan mempertimbangkan aspek transformasi digital, yang dapat lebih efisien karena anggaran dan sumber daya manusia yang terbatas baik dari segi jumlah, distribusi, mau pun kompetensi yang sesuai kebutuhan masyarakat. 

Demikian pernyataan ketua umum perhimpunan ahli Penyuluhan Pembangunan dan Indonesia (PAPPI), Dr. Ir. Siti Amanah M.Sc ketika memberikan sambutan dalam Seminar Nasional dan Kongres Keempat PAPPI yang berlangsung di hotel Swiss Bellhotel Rainforest Kuta, Bali pada Kamis pagi (11/9).Menurutnya data menunjukkan bahwa Indonesia masih kekurangan ribuan penyuluh,  misalnya di sektor pertanian, masih dibutuhkan lebih dari 34 ribu penyuluh lagi untuk mencapai target ideal satu desa satu penyuluh. Bahkan, penyuluh dari berbagai sektor baru berjumlah sekitar 246 ribu hingga 300 ribu orang, sementara kebutuhan di lapangan jauh lebih besar.

“Kita semua menyadari bahwa pembangunan nasional menghadapi tantangan yang semakin kompleks: perubahan iklim, transformasi digital, ketimpangan sosial-ekonomi, serta kebutuhan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam situasi ini, peran penyuluhan dan juga komunikasi pembangunan menjadi semakin strategis, bukan hanya transfer dan bertukar pengetahuan, tetapi juga membangun jaringan, daya lenting, kemandirian, dan keberdayaan,” jelas Ketua Umum PAPPI yang juga merupakan dosen Departemen Since komunikasi pengembangan masyarakat (SKPM) IPB University.

Seminar nasional yang mengambil tema Qua Vadis Penyuluhan dan Pemberdayaan dalam Perspektif Sistemik menjadi penting bukan hanya karena mempertemukan para ahli dan praktisi, tetapi juga karena makalah narasumber dan para pemakalah bukan sekadar karya akademis, melainkan sumber inspirasi untuk praktik penyuluhan di masa depan. Seminar nasional ini berpotensi besar menghasilkan gagasan pemikiran baru dan rekomendasi kebijakan yang relevan dengan kebutuhan masa kini dan masa depan bangsa. Dr. Siti Amanah berharap melalui forum ini segenap pihak yang terlibat dapat menyerap pengetahuan, bertukar pengalaman, membangun jejaring, dan meneguhkan komitmen bahwa penyuluhan pembangunan adalah panggilan pengabdian sekaligus penggerak kemajuan bangsa.

Pada kesempatan tersebut Ketua Umum PAPPI menyampaikan terima kasih atas kehadiran Rektor IPB University dan Jajaran Pimpinan Fakultas Ekologi Manusia IPB/Ketua Dept SKPM FEMA Prof Dr Ir Anna Fatchiya, Msi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Prof Dr Ir Rachmat Pambudy, MS yang diwakili oleh Ibu Riya Farwati, SE, MSc, Kepala Pusat Penyuluhan, Kementerian Pertanian RI, drh I Gusti Made Ngurah Kuswandana, Vice President CSR PT Petrokimia Gresik, Bp Kadek Ardhika Widya Kresna, Sekjen PAPPI ( Dr Dwi Sadono), Ketua Umum FORKAPPI (Dr David Rizar Nugroho), Ketua APP-KPPMI (Dr Sapja Anantanyu), Ketua IFRAS (Dr Johan David Wetik).

Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada para Guru Besar dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia (Prof. Dr Jabbal Tarik Ibrahim, Prof Dr Hatta Jamil, Prof I Dewa Putu Oka Suardi, Prof  Muktasam dan kolega sivitas akademika dari Unsyiah, Unhas, Unmuh Malang, UNS, Unand, Unram, Polbangtan Malang, Polbangtan Bogor, Polbangtan YoMa, SV IPB, Univ Pakuan, Univ Karawang, Univ Terbuka, FEMA IPB, dll). Pemakalah Seminar Nasional dan Peserta Kongres ke-4 PAPPI, seluruh  Panitia yang telah bekerja secara bersungguh-sungguh mempersiapkan dan mengorganisaikan Seminar Nasional dan Kongres ini secara baik, Pengurus PAPPI baik di pusat mau pun wilayah atas dukungan dan kerjasama yang digalang, seluruh Voluntir dan Undangan yang telah berkenan hadir dengan semangat positif menyukseskan kegiatan ini.

PAPPI juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para sponsor (Petrokimia Gresik, RASSEA, CARE, P2SDM IPB, Botani IPB, PT Antam Gn Pongkor, IFRAS, donatur individu, dan pihak-pihak yang telah mendukung terselenggaranya seminar ini. Dukungan Bapak/Ibu sekalian tidak hanya memampukan kegiatan ini berlangsung, tetapi juga memperlihatkan komitmen bersama dalam menentukan awah penyuluhan pembangunan di Indonesia (Metha Madonna).

Leave A Comment

Kabupaten Bogor, Jawa Barat
(Sat - Thursday)
(10am - 05 pm)

Sekolah Pascasarjana IPB Graduate School.